Posts

Showing posts from 2018

21

Sudah lama tak bersapa dengan aksara yang sengaja ku torehkan disini, untuk apa ku tuliskan? Entahlah, tak ada alasan yang spesifik saya hanya senang mereview sejauh mana saya sudah berjalan? sejauh mana saya sudah bisa menerima keadaan, berdamai dengan masa lalu, mengatur harap dan ingin, merajut asa bersama masa depan. Hari ini, tepat 21 tahun yang lalu saya dilahirkan dimuka bumi ini, melihat dunia, menyapa keluarga dengan tangis dan mereka menyambut dengan haru. Ternyata waktu bergulir dengan cepat yah, saya yang sejauh ini masih belum merasakan kepuasan atas pencapaian yang didapat. Namun, bukan hidup namanya jika hanya berjalan lurus dan mulus, beberapa kali saya terjatuh dalam lubang, dan akan selalu saya usahakan untuk bisa bangkit dan menatap lurus kedepan. Tahun ini, rasanya baru kemarin menyapa Januari, melewati Februari, berduka di Agustus, dan tersadar di bulan sebelum penghujung 2018. Saya punya segudang cerita dan karakter di lembar sepanjang tahun ini, banyak kata ya

Surat Untukmu

Image
Surat Untukmu “Pulang kepelukanmu, tentramnya telinga yang mendengar  tanpa menghakimi. Secangkir kopi hangat, yang kita hirup berdua. Gurauan dalam petuahmu, Ibu-ibu-ibu aku rindu, Hanya kau tempat dimana aku menjadi diriku sendiri.” Bahkan setelah 21 tahun berlalu senyum itu masih sama, doa itu masih teruntai untuk kami yang kini terpisah oleh jarak dan ruang dari mu jiwa yang kukasihi, ibu. Kuucapkan selamat hari jadi yang ke-46, tak terasa waktu bergulir dengan cepat, aku hadir dalam kehidupanmu 21 tahun yang lalu, tepat ketika engkau berusia 25 tahun. Tak ada kata yang dapat kuungkapkan lebih selain rasa syukur dan terimakasihku yang teramat sangat untukmu, malaikat yang dikirim kepada kami. Terlampau sering diri ini berbuat khilaf, bahkan tak sekali-duakali kekesalan dan  kenakalan ku membuat emosimu memuncak, namun dengan  segenap kesabaran dan keikhlasan yang kau pegang teguh, tak pernah sama sekali ku dengar amarah dan kata-kata kasar keluar dari ucapmu. Ketahuilah ib

Bunga Tidur

Bunga Tidur 01.45 a.m Aku tersadar dari mimpi indahku semalam. Terlalu dini hari untuk meyakinkan diriku sendiri kalo semua ini hanyalah mimpi,- Mimpi itu seakan begitu nyata, tidak hanya membawa bayangmu mendekat padaku bahkan disana, dirimu terasa begitu dekat dan nyata. Kita berbincang, saling berhadapan satu sama lain. Bahkan, suara mu masih terdengar jelas hingga pagi ini, suaramu yang jelas, jernih memanggil namaku dari kejauhan, menggaung penuh memenuhi ruang. Bahkan hanya dengan suaramu aku berharap hidup nyata didalamnya, berharap semua itu bukan bayangan maya dan bersifat semu. Namuun, pagi ini aku tersadar, terlalu naïf rasanya berharap semua itu menjadi nyata dalam realita kehidupan. Ketahuilah, aku hanya ingin menikmati waktu luang bersamamu, mendengar kau berkeluh-kesah ditengah padatnya aktifitasmu, berbincang bersamamu tanpa perlu mengandalakan gelombang transmisi. Bercerita tanpa perlu takut, kau menghilang diujung sana, dan entah disisi mana kau ber

Bumerang

"Ada kalanya perkataan mu kembali menjadi bumerang bagi dirimu sendiri, entah itu kapan, yang jelas tunggu saja kapan waktu dan tanggal mainnya berlaku". Terhitung keempat kali pembahasan ini selalu berujung dengan perbincangan panjang, dan mengemukakan argumen dan fakta. Ini terhitung kedua kalinya nasehat itu disampaikan dan ditujukan kepadaku oleh orang yang sama, dan selalu menancap tepat pada sasaran, Inilah tantangan hidup diera milenial dimana batas-batas pasti mulai kabur digerus oleh zaman. Bukannya aku berpihak pada egoku untuk mengejar apa yang kuimpikan dan meraih apa yang kucita-citakan sejaklama, namun bagian masa depan mengajarakanku untuk mengesampingkan apa yang menjadi ambisi dan anganku dan melihat apa yang terjadi pada realita. Mungkin benar, hingga kini aku masih belum bisa mengindahkan nasehat empat orang yang mungkin dibalik pikiran panjangnya sudah memikirkan alur masa depan yang tepat. Terimakasih atas wujud kepeduliannya walau harus berurusan

7 minutes 24 seconds I

Key Prov. Entah apa yang harus kulakukan kabar selepas ashar tadi cukup membuat duniaku terhenti, seakan berharap waktu berhenti bergulir walau untuk sejenak saja. Detik itu yang kuinginkan hanya segera tiba disana, bertemu sanak-keluarga yang telah menanti kedatangan ku hari itu. Aku berusaha sekuat tenaga untuk tetap tegar, dan tidak menitikan airmata di ujung pintu keberangkatan, setelah ini selepas melewati petugas dan menunjukkan tiket keberangkatan ku, perjalanan akan ku tempuh sendiri. Setelah memberi peluk-hangat kepada dua orang temanku yang dengan sukarela menemani perjalananku sampai kebandara Juanda, akhirnya aku harus melanjutkan penerbangan malam ini sendirian. Sebisa mungkin ku hilangkan fikiran negative yang terus datang menghantui, sebisa mungkin mengontrol emosi yang kian hilang kendali, sebisa mungkin tersenyum, walau diujung sana terbayang kesedihan tengah menyelimuti keluarga besar kami. Pemeriksaan barang berjalan lancar, dan aku masih berdiri ditengah antrian

Duka di bulan Agustus

Bulan Agustus merupakan bulan yang istimewa bagi bangsa ini, bagaimana tidak, di bulan ini bumi pertiwi meraih kemerdekaannya setelah 3,5 abad melawan penjajahan ditambah 3,5 tahun melawan kolonialisme lainnya. Namun, ada yang berbeda di Agustus tahun ini, setelah bumi pertiwi dirundung pilu dengan gempa menggetarkan daratan bumi lombok, serta beberapa kabar suka juga berlangsung di tanah air dengan resmi diberlangsungannya asian games Jakarta-Palembang 2018. Namun, duka tak hanya meliputi bumi Lombok, kita pun tak pernah tau kapan duka singgah di kehidupan kita dan hadir untuk membawa kita sadar bahwa hidup didunia hanyalah sebuah kefanaan. Aku hanya ingin berbagi kisah yang terselip di gelombang kesembilan entah di lembar 7k berapa, tepat setelah ikrar kemerdekaannya yang ke 73 kabar duka menyelimuti keluarga saudara kami, dengan berpulangnya kepada Yang Maha Kuasa tante tercinta bersama malaikat kecilnya, sepulang dari sana, aku kira kesedihan berakhir disana, memberi jeda kepada k

Refrain

Entah aku yang mulai kehilangan rambu-rambu dan melanggar aturan yang ada atau aku mulai kehilangan batas-batas dinding dan jurang tak tampak yang ku buat sendiri. Aku merasakan kehilangan yang cukup dalam setelah hening diam tanpa warta tanpa cerita harusnya aku sadar, aku telah memulai cerita yang tak akan dengan mudah dapat kuakhiri. Memang benar adanya, hidup terus bergerak di luar rencana, bahkan begitu tiba-tiba menghadirkan seseorang yang entah darimana. Aku hanya menimbun harapan semu berharap jika semua ini bukan awal dari kesialan lainnya, semoga. Aku sadar semua ini hanyalah rasa senang yang akan hilang seperti kejepan mata, dan semoga kita semua berlalu dengan cepat dari persinggahan ini. Bawa aku kembali ke dunia nyata, seret aku kembali ke kerasnya kehidupan dan realita, aku tak ingin berada disini dipenuhi mimpi dan bayangan semu, biar kita mencari arah, menuju titik yang kita tuju. Aku tak ingin menghambat apapun itu, dan biar semua ini seperti ini. D

Fana Merah Jambu

Sudah cukup semua rasa dengan segala euforianya, sudah tiba saatnya berhenti sekejap. berdiam membaca alam dengan segala tandanya. Redupnya senja ternyata masih sama, berkisah tentang keluh-kesah yang dibawa oleh fana merah jambu. Masih tersisa jua rasa pelupuk lara, bahkan semua kelaraan ini terus berlajut, kefanaan ini membuat setiap orangnya lemah tak bernyali.  "Jangan bermain-main bersama fana merah jambu" sabankali seruan itu tak kuindahkan, dan tepat, detik itu kau hilang tak berjejak. Semua tau, waktu kita tak lama, semoga bisa bermakna. melawan energi dari lubuk hati.

Untuk Puan yang melebur dalam hening

Sebut saja namanya puan. Andaikata puan tau kisah ini tak pernah tertuang dimanapun. Kisah ini ku masukkan kedalam ruang yang puan tak akan pernah tau dimana kusembunyikan. Aku kira puan tau jikalau kisah ini tak pernah bertuan. Ternyata aku salah, puan tak pernah tau dan seakan tak mau tau apa yang sebenarnya terjadi. Taukah puan? satu hal yang paling tidak kusukai adalah datang dan pergi tanpa sebuah alasan yang pasti. Sekali lagi aku menghindar, sekali lagi puan datang dengan bahagia. Apa definisi bahagia buat puan? Entahlah. aku pun tak mengerti kearah mana yang puan tuju.

English Camp 2018

Rabu, 16 Mei 2018 Ramadhan merupakan bulan yang paling ditunggu dan dinanti-nantikan kehadirannya, oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak, dibulan yang penuh berkah dan rahmat ini, setiap muslim pasti berlomba-lomba meraih pahala dan menuai berkah dengan segala kemuliaan dan kelebihan yang ada pada bulan ini. Bukan lagu baru jikalau setiap ramadhan memiliki kisahnya masing-masing. Ramadhan kali ini aku habiskan ditempat terdamai pusat peradaban dan keilmuan- the fountain of wisdom. Berlandaskan atas apa yang telah diajarkan selama KMI, liburan bukan berarti kegiatan harus berakhir, hingga kosong dan penuh akan waktu luang yang melenakan, liburan merupakan pergantian tugas dari kegiatan satu kekegiatan lainnya. Kampung Ramadhan Unida- KRU, tahun ini merupakan KRU yang keempat yang dilaksanakan di Universitas Darussalam Gontor, dimana para peserta diajak merasakan langsung hidup ditengah atmosfir kampus berbasis pesantren pertama di Indonesia. KRU memiliki banya

Go

五 ,- Go Tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain menikmati semilir angin berhembus ditengah panasnya terik matahari yang menyengat setiap orang tengah berlalu-lalang dengan bebasnya dialam terbuka. Ditengah ketenangan dan kesunyian siang yang cukup membuat sekeliling merasakan sengatan matahari, sesekali dia sibuk kembali mengecek handphonenya. Tak ada yang spesial, tak ada pesan khusus yang masuk dari orang yang diistimewakan. Sudah cukup lama keasingan ini berlangsung, entah berawal dari apa, namun jarak yang membentang luas cukup menciptakan dinding dan jurang tak terlihat antar sesama. Setelah ribuan lembar terlewati, 8 tahun pertemanan seakan tak memiliki arti apa-apa, karena kita kembali bertransformasi menjadi orang asing. Mungkin kita telah sampai pada batas dimana kita sadar secara utuh apa dan bagaimana fungsi kita satu sama lain. Hidup memang bukan untuk sebuah permainan panjang, namun takdir meminta kita memainkan perannya, sekali lagi, hanya dalam jarak perseki

さよなら大好きな人

五,- 複雑な気持ち #5thofRamadhan1438 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh akan berkah dan rahmat bagi setiap orangnya. Entah kenapa dan mengapa, begitu banyak kisah indah terangkai disetiap bulan ramadhan, setiap ramadhan yang berlalu pasti menyimpan banyak cerita, tanpa terkecuali. Ramadhan kali ini aku mendapat kesempatan yang jarang sekali akan kutemukan di kisah-kisah selanjutnya, dibulan yang suci ini, aku dan tiga orang teman lainnya mendapatkan kesempatan sebagai panitia English Camp, di kampus terdamai yang selalu dan penuh akan rindu. Memang setiap ramadhan memiliki kisahnya tersendiri, begitu pula dengan ramadhan tahun ini. Terlalu banyak cerita di mulai di bulan ramadhan dan akhirnya berakhir di bulan ramadhan juga yang entah itu akan terjadi di ramadhan yang keberapa. Di gelombangku yang kedelapan, bertepatan dengan tanggal 21 Mei 2018, ku sampaikan entah lewat semesta atau media, yang ku tau hanyalah menyampaikan pesan yang entah terbaca atau tidak. Setela

Lembar 7.466

Untold Story Ahad, 06 May 2018 “Aku takut,  telah memulai sesuatu yang tak bisa ku akhiri. Karena, hidup terus bergerak diluar rencana, bahkan begitu tiba-tiba menghadirkan seseorang yang entah dari mana, semoga saja semua ini bukan dari awal dari kesialan lainya. Semoga,-” Tanpa terasa waktu bergulir begitu cepatnya, tepat setahun waktu bergulir, dan kita tak pernah mengetahui apa yang akan kita temukan dilembar berikutnya. Memang benar, Dia Yang Maha Kuasa selalu punya kejutan, ada hal dalam hidup yang datang selagi kita berjalan, tanpa pernah sebelumnya kita bayangkan. Sudah lama aku memperhatikan, dan aku akui aku yang salah, aku terlanjur membaca dari halaman pertama. Kau tau? Aku takut, aku takut telah memulai sesuatu yang tak bisa ku akhiri, karena hidup terus bergerak diluar rencana, bahkan begitu tiba-tiba menghadirkan seseorang yang entah dari mana, semoga saja semua ini bukan awal dari kesialan lainnya, semoga. Sudah sejak lama aku memperhatikan, membaca setiap para

23.04.2018

23.04.2018 “Selamat Hari Buku Sedunia” Selalu ada cerita yang berbeda di setiap tanggal 23. Terhitung  kali keempat ditahun ini aku lewati angka 23 setiap bulannya. 23 di dua bulan pertama dilewati dengan hari istimewa dua kerabat dekat, 23 dibulan lalu, dilewati dengan kisah kelabu, dan 23 bulan ini satu bingkisan penyemangat datang dari salah satu kerabat. Terimakasih supportnya, detik itu aku belajar sesuatu hal yang baru, terkadang hanya pandangan kita saja yang tak pernah terbuka luas. Sehingga menghambat kita untuk sadar secara utuh, menghargai segala hal hingga ke hal yang paling kecil-apapun itu bentuknya. Terkadang kita terlalu dibutakan dengan angan-angan apa yang kita inginkan, kita terlalu ambisius dengan segala hal yang kita dambakan sampai kita sendiri lupa untuk menghargai apa yang ada didepan mata kita, bahkan hingga di level tertentu kita sampai tak melihat seakan terbutakan oleh keadaan selalu merasa sendiri, tak menghargai hal-hal kecil disekeliling kita. Te

Aku dan dunia-ku 10 tahun kemudian

Aku dan dunia-ku 10 tahun kemudian “Jangan biarkan mood kalian merusak performa kalian, mulai dari sekarang perbaiki proposalmu terlebih dahulu dengan Allah SWT, hingga kau dapat meraih cita-citamu” Friday.- 13.04.2018 Bulan April, musim semi tahun ini, merupakan bulan yang terlalu rame dan padat akan kegiatan. Pekan ini, kampus kami kedatangan tamu besar-rombongan diplomat yang menjadi representative Indonesia di negara-negara dimana mereka ditempatkan kelak. Aku bersyukur sangat bersyukur dapat berinteraksi langsung bersama beliau-beliau yang mempunyai pengalaman kerja langsung dengan impian ku- Kementrian Luar Negri. Para diplomat yang hadir kali ini bukan diplomat junior, rata-rata dari mereka telah bekerja selama 10 tahun di Kementrian Luar Negri, dan beberapa orang dari mereka sudah 2 kali di tempatkan di negara yang berbeda. Beragam dan bermacam negara telah mereka kunjungi, dari benua Australia, Asia, Eropa, hingga Afrika dan Amerika-semua terbagi rata. Setelah menga

Always Changing

03.04.2018 12.04 a.m. "Kepergian tidak selalu berarti kesedihan berkepanjangan." Hai, kalian yang entah tengah berada dimana, apa kabar? Entah bagaimana caranya agar aku dapat terhubung dengan kalian lagi, entah tulisan ini akan tersampaikan apa tidak, akan terbaca atau tidak, yang aku tau hanya dengan ini aku dapat melewati gelombang interval dan longitudinal, menyampaikan pesan-pesan yang tak tersampaikan dan hanya dapat didengar lewat semesta luas. Dari mana harus ku mulai? mungkin dari yang di sana,- Hai, NAD! Apa kabarmu hari ini? Bagaimana kabar penghujung timur jawa timur? Pasti kau sibuk sekali ya disana, terlebih sekarang tengah memasuki masa ujian Akhir Semester. Tak terasa ya, waktu bergulir begitu cepatnya d an waktu kemudian melesat bagai anak panah, bahkan kini sudah memasuki masa akhir, sebentar lagi amanahnya selesai, lalu mau kemana selanjutnya? Masih sama dengan pilihan mu yang kemarin? Apa menemukan pilihan dan alternatif lain? Co

7.424

7.424 Jakarta,  tulisan ini dituliskan ditengah kesibukan kota metropolitan dan ditengah kegiatan yang padat. Sabtu Kelabu,- 24.03.18 11.00 p.m Sebenarnya kisah kelabu ini dimulai di lembar ke-7.423, tepat diangka 23, angka yang seharusnya menjadi angka istimewa bagiku, menjadi angka yang benar-benar kelabu. Malam itu, detik itu, feeling ku tak pernah berbohong akan keadaan, terbiasa membaca keadaan membuat ku yakin seratus persen ada yang salah dengan kisah yang ini. Aku memang lembaran yang disembunyikan dan aku menyadarinya, sangat menyadarinya. Namun, kau tau malam itu kenyataan pahit membawa sejuta mendung dan langit kelabu kembali kepadaku, setelah aku sempat berfikir menemukan navigator yang tepat. Dari mana harus kumulai cerita ini? Entahlah, aku kacau-total hingga hari esoknya, bukannya aku tak dapat menangis detik itu juga, namun semua hal yang ada LURUH terbawa kesedihan yang membawa pergi semua rasa. Setelah semua ketidakpahaman ini berlangsung, entah apa yan

Akhir Pekan di kota ditengah bukit Part 2

Terkadang hidup menggariskan misteri yang takkan pernah bisa aku pahami, seperti aku yang tak pernah berhenti, mencari celah menaklukan hati. Mereka bilang “cobalah kau sadari, misteri ini harusnya disudahi” aku mencoba sederhanakan ini, agar semua orang memahami. Sama seperti di film favoritmu, semua cara akan kucoba. Walau peran yang aku mainkan bukan pemeran utamanya. Karena mereka tak ikut merasakan indahnya jatuh hati padamu, sekali lagi aku kan menjelaskan BERHENTI BUKAN PILIHAN BAGIKU. Sama seperti di film favorit mu, semua cara akan kucoba. Walau peran yang aku mainkan bukan pemeran utamanya. ~Sheila on7: Film Favorit Ahad, 18 Maret 2018 (Maaf atas keterlambatan part II, dikarenakan badan yang kurang fit, imun tubuh yang lemah, serta kondisi yang tak memungkinkan untuk mengejar deadline publish, maka kisah ini saya lanjutkan hari ini) Sesuai dengan estimasi pertama, rapat hari ini akan diadakan tepat pada pukul 9.00 pagi di gedung FISIP UB lt.204, namun negeri in

Letter from March

Letter from March 23 Maret 2018 11.45 a.m. Bulan ketiga ditahun 2018, dan ini ketiga kalinya aku dihadapkan dengan angka 23 di bulan yang berbeda. Entahlah, 23 dibulan kali ini cukup membuatku trauma dengan angka 23, bukan, bukan aku yang beranggapan angka 23 itu special dan berbeda, cuman dikarenakan angka 23 sama dengan angka kelahiran saya namun dibulan yang berbeda. Seakan diseret kembali ke keadaan 4 tahun yang lalu, dan sejarah hidup saya seakan kembali terulang, 4 tahun yang lalu kejadian ini pernah terjadi persis sama. Hanya saja kali ini posisinya berbeda, jika dulu egois masih menguasai diri ini, masa iya hari ini saya mengulang sejarah yang sama, terkalahkan dengan ego dan kehilangan keluarga lainnya? Perlu saya pertimbangkan matang-matang, hidup saya terbagi dalam lingkaran besar dan lingkaran inti, kehidupan pribadi ada didalam lingkaran inti, dan kehidupan sosial berada di lingkaran besar, sehingga untuk mewujudkan keteraturan diantara keduanya harus terjalin sinkr

Akhir pekan di kota ditengah bukit Part 1

Terkadang hidup menggariskan misteri yang takkan pernah bisa aku pahami, seperti aku yang tak pernah berhenti, mencari celah menaklukan hati. Mereka bilang “cobalah kau sadari, misteri ini harusnya disudahi” aku mencoba sederhanakan ini, agar semua orang memahami. Sama seperti di film favoritmu, semua cara akan kucoba. Walau peran yang aku mainkan bukan pemeran utamanya. Karena mereka tak ikut merasakan indahnya jatuh hati padamu, sekali lagi aku kan menjelaskan BERHENTI BUKAN PILIHAN BAGIKU. Sama seperti di film favorit mu, semua cara akan kucoba. Walau peran yang aku mainkan bukan pemeran utamanya. ~Sheila on7: Film Favorit Sabtu, 17 Maret 2018 Sayup-sayup ku dengar salah satu lagu dalam list di mp-3 yang kukenakan, setelah memakainya dengan benar, lagu itu kian terdengar jelas. Siang itu perjalanan kami dimulai, memenuhi tugas melaksanakan rapat bulanan koordinasi wilayah VI dibawah nauangan FKMHII- Korwil VI. Rakorwil kali ini diadakan di sebuah Universitas yang cukup