Posts

Showing posts from February, 2019

Tabula Rasa

Tabula Rasa @Key-A Semalam aku diajak memutari dimensi lain, bertemu dengan ayahku di dunia parallel. Di dunia itu, kami bertiga menunggu kedatangan seseorang yang dinantikan pulang dari luar kota, suasananya persis ketika kami bertiga menunggu ayah pulang dari luar kota. Dan kau tau hal apa yang kulakukan ketika melihat seseorang yang kami nantikan berdiri di ambang pintu? Aku segera berlari menghampiri, seakan semua itu benar-benar terasa nyata, seakan aku kembali diajak ke masa dimana aku, dan yang lainnya dapat berkumpul lengkap- full team empat orang. Ayah tersenyum lebar, merangkulku persis sama tak ada yang berubah dari pelukan hangatnya, menyambut kembali gadis kecilnya yang telah lama berkelana pergi. Untuk sejenak saja, kurasakan waktuku berhenti, ayah mendekapku erat, seraya mendengar keluh-kesah yang kusampaikan kepadanya. Terhitung tepat setengah tahun sejak kepergiannya dan baru detik itu kurasakan kehadirannya begitu nyata, sedekat itu hadir, walau hanya dalam duni

Bunga Tidur II

Sudah lama sepertinya kita tak bersua dalam dimensi lamunan mimpi. Entah siapa diantara kita yang merindu, namun kali ini kau kembali hadir menyapaku dalam alam maya. Kau duduk tepat dihadapanku, berdialog panjang, membawa serta bayang nyatamu. Bukan, bukan dialog satu arah- tapi komunikasi dua arah. Aku pikir ini nyata, aku rasa ini real, ternyata sekali lagi aku salah sangka, aku hanya larut dalam lamunan mimpi. Kata mereka jika seseorang hadir dalam mimpimu itu pertanda dia terbesit akan dirimu, tapi rasanya itu sebuah kenaifan dan kebodohan yang nyata! Dan aku yakin, dengan sifat dan karakteristikmu yang seperti itu, kau pasti akan tertawa puas menertawakan kebodohanku yang lain. Ah sudahlah, yang aku tau hanya sebatas itu saja aku dapat berbincang denganmu, memberiku ruang dengan waktu luangmu. Wahai, taukah kau dimana dapat ku temukan jawaban atas tanda tanya yang kau munculkan? Aku tak pernah menemukannya, bahkan hingga detik ini aku tak dapat membedakan mana baya

Biarlah Rahasia

Biarlah Rahasia @Key-A Aku terlalu bodoh, hingga mempersilahkan diri mengarungi kisah yang tak seharusnya ku baca. Tenggelam dalam lautan pasrah dengan ribuan tanya menghujam, menghantui. Ku coba cari jawabnya, namun nihil! Aku akan selalu larut dalam keputusasaan, tanpa sebuah jawaban yang ku temui, dengan ribuan  tanya terdeteksi. Sekali ku coba tarik-ulur, mengecek setiap indeks, berharap ada satu kata yang terlewati. Namun selalu sama, aku berakhir pada ketakkuasaanku berkehendak.  Tak sepatutnya aku mencari tau, karena semakin ku ingin tau, semakin aku luruh berkeping-keping menjadi buih. Sudah sepatutnya itu menjadi rahasia,- Wahai, bukankah setiap manusia memiliki Pandora-nya  masing-masing? Lalu kenapa kau memaksa membuka Pandora yang bukan milikmu? Kau mungkin memegang kuncinya, tapi percayalah biar waktu memainkan perannya, yang perlu kau lakukan hanyalah bersabar.

Nyanyian Februari

Wahai bayu, sampaikan kepadanya jika aku merindu. Sebenar-benarnya rindu dengan segala makna kontinuitas didalamnya. Namun apa daya, jarak dan saluran tuk ku bicara harus menjadi dinding pembatas di siang ini. Benar memang adanya, hujan selalu datang dengan penuh kenangan dan genangan. Bahkan ia membawa setiap nyanyian rindu terselip diantara rinai-rintik kecil nya. Membasahi bumi, bergulir lembut dikaca jendela, menyapa ku riang dengan iringan guntur-kilat bersamanya. Seakan berseru, tatap aku wahai puan yang tengah dirundung rindu, lihatlah bukankah hujan merupakan hal yang paling kau rindukan di setiap penghujung dan pembuka tahun? Bukankah dulu kau senang berlari dibawah rinai-rintikku tanpa perlu risau akan esok yang membingungkan? Apalagi yang kau tunggu? Ketika aku datang bersama ribuan genangan kenangan, masih dapatkah kau bersembunyi dan menafiknya, berdiam diri dibalik kata damai padahal kau, tak pernah menemukan eksistensi damai? Aku diserbu dengan ribuan tanya, ditika