Posts

Showing posts from August, 2016

Keindahan Nuansa Surgawi

Keindahan pondok bernuansa surgawi ditengah alam yang tertatah Kedamaian di tengah polemik yang ramai Kekokohan ditengah jiwa yang roboh Kurasakan setiap semangatnya dalam setiap pergerakan yang ada, disetiap langkah yang diayunkan, bahkan disetiap nafas yang dihembuskan. Tak ada yang indah seindah tempat ini, Tempat dimana kami ditempa, dididik, dan kini kami perjuangkan Tempat yang memberikan sejuta ketenangan di saat setiap orang mengalami ketakutan yang teramat dalam. Tempat yang memberikan pendidikan moral yang baik dalam miliu yang sempurna, disaat mereka merasakan keruntuhan moral dengan dalih “modernisasi” Disaat propaganda menggaung diantara personal. Kami tetap kukuh, teguh, kuat, bertahan. Disaat westernisasi membalut setiap  lapisan ozon yang ada, seakan berada di dimensi yang berbeda, dengan miliu yang berbeda, kita terpisah. Syukurilah, karena kita berada didalamnya. Bersyukurlah, karena hidup kita indah untuk dijalani. Perjalanan beribu ki

Filosofi Tangan

Image
Untuk kesekian kalinya kudapati ketenangan disetiap alunan kaki ini melangkah. Mungkin ini yang dimaksud fountain of wisdom bagi semua filosofi yang ada, mungkin di tempat ini ribuan ketenangan dapat ditemukan, berbagai kedamaian di dapati, disini, ditempat ini. Kampus nan damai di tengah polemik yang ramai. Kampus yang kokoh di tengah jiwa yang roboh. Hari ini aku di berikan kesempatan yang mungkin tak akan ku dapati untuk kedua kalinya, setelah rentetan acara itu kami lewati tiba akhirnya, secercah pencerahan diberikan kepada kami. Kau tau apa ini? seraya menunjuk tangan, serentak kami menjawab tangan. Tau kan di dalam tangan terdapat banyak keragaman? kami mengangguk penuh kepastian. Ada ibu jari yang penuh akan kehormatan dan penghormatan, ada jari yang telunjuk yang mungkin digunakan untuk memerintah, ada pula jari tengah yang merasa tinggi diantara yang lainnya, angkuh, arogan, dan sangat mungkin terjatuh suatu saat nanti, ada jari manis, yang memiliki penghargaan, sehingg

Kawan

Mengenal dan menilai utuhnya sebuah pertemanan memang tak mengenal lamanya ruang dan waktu yang ada. Aku bersyukur memiliki mereka yang begitu berharga hadir diantara kisah hidup ini, mewarnai setiap lembaran kisah yang mungkin kita dikenal dengan, kenangan.                 Setelah, 6 tahun berlalu, setelah kesenangan itu berlalu, kami semua terpisah. Berjuang dijalan masing-masing, bertemu dengan kawan baru, dan kemungkinan besar bersahabat dengan personal baru pula. Namun, tak ada kata melupakan kawan lama, dan aku menghargainya. Walau, hampir sebagian besar malah last contact dan hanya dipertemukan satu tahun sekali dalam momentum kebersamaan bulan yang penuh berkah. Entah kenapa aku selalu merasa semua berbeda, mungkin setiap personal berubah dalam ukuran biologis dan psikis itu pasti karena semua mengalami perkembangan dan pertumbuhan, namun semua jelas terlihat berbeda. Hanya tersenyum, dan tak pernah memulai pembicaraan, mengobrol pun hanya sekedarnya, melihat tertawa lepas d

Hening

Sang mentari kini tak lagi menampakkan cahayanya, langit hitam kian berarak menutupi  peraduan langit luas. Perlahan tapi pasti proses kondensasi terjadi, sekian banyak orang berlalu-lalang menyadari perubahan cuaca yang begitu cepat, beberapa berlari, berdesakan, berjalan cepat, dan kini cuaca mengajak kita untuk berdamai, merasakan hawa sejuk disertai semilir angin nan lembut, sementara  hawa dingin yang datang sebagai pertanda sang butir lembut itu akan segera membasahi bumi. Hawa seperti ini sering dirasakan bagi setiap orang yang tinggal di daerah lembah pegunungan ataupun dataran tinggi, aku menjulukinya sebagai “Hujan Ketinggian” dikarenakan butir lembut yang terasa begitu ringan dan tanpa suara membuat suasana bertambah hening.             Entah sejak kapan kusadari jika aku semakin mengagumi hujan dengan segala ‘aturan’nya yang ada! Dan tanpa kusadari dirinya berlalu dengan anggun tanpa keraguan dan penuh kepastian, semakin jauh ia melangkah, semakin masuk kedalam kerumunan

Argumentasi- PIHI- Realisme

Realisme adalah suatu ideologi, pandangan, yang lebih menekankan pada hal yang bersifat kompetitif dan konfliktual pada politik Hubungan Internasional. Apakah yang dimaksud dengan anarki dalam realisme? Dunia yang tidak ada aturannya, tidak ada yang mengatur, atau pola hubungan antar negara satu dengan negara lain Anarkis tidak selalu diartikan tindakan anarkis, bakar-membakar, hujat-menghujat. Namun, anarkis dapat diartikan ketidak teraturan suatu sistem yang tengah berjalan dalam suatu negara. Tidak ada peperangan karena berpikir secara rasional, karena keseimbangan adalah kekuatan, Balance of Power. Dengan itu maka terwujudnya perdamaian bagi  realis karena setiap orang berpikir secara rasional.

Dinamika Kehidupan

Image
Waktu bergulir dengan cepatnya, tak terasa sudah dua minggu kami lewati hari-hari bersama, semakin jauh perjalanan, semakin rumit halang-rintang yang menghadang, semakin terjal dan curam jurang yang menanti. Bagaimana kami menyikapi, perihal yang ada, menjadikan apa yang kami jalani bukan menjadi dinding penghalang, melainkan menjadikannya batu loncatan, mengatasi permasalahan, agar tak menjadi orang-orang marginal. Tak hanya itu tak ayal, kenyataan yang ada berbeda dengan impian serta angan yang diharapkan. Terkadang rasa putus asa itu tiba, dan diri ini hanya dapat berserah diri kepada Yang Maha Kuasa agar tetap ditunjukkan kepada jalan yang tepat. Menjadikan ilmu yang kami pelajari tak hanya sekedar ilmu, melainkan sebagai proses penemuan jati diri. Bahkan, jika kita mengetahuinya, apa yang tengah kita pelajari sekarang layaknya pedang bermata dua, banyak sisi positif yang dapat kita ambil, bisa melakukan kerja apapun itu, tapi disisi lain kita perlu melalui proses persaingan yan

Keep Moving Forward

                Beliau itu lembut seperti wanita kebanyakan namun, semua itu hanya tampilan luarnya saja. Jauh didalam jiwanya, beliau adalah seorang yang gigih dan tak mengenal putus asa. Beliau itu perhatian terlebih untuk lingkungan dan sekelilingnya namun, wujud perhatiannya berbeda dengan orang kebanyakan. Pembawaannya tenang dan bersahaja namun, siapa kira ternyata dibalik semua itu dirinya adalah seorang pemikir yang tak ada habisnya. Memiliki standar tinggi terutama dalam hal tugas-menugas  dalam artian beliau tak pernah menyelesaikan tugasnya hanya dengan alakadarnya, terlebih beliau adalah orang yang perfeksionis, jadi siap-siap saja menerima ribuan kritikan dalam segala hal terlebih menyangkut pekerjaan, tapi jangan salah sangka dulu, semua kritikan yang diberikan semata-mata hanya untuk perbaikan dan hasil maksimal, dan yang membuat kami salut dan kagum hingga saat ini, beliau dapat memberikan kehangatan dan ketenangan untuk sekelilingnya, layaknya mentari pagi menyinari

Keping pertama- Iners

Image
Harapan, impian, asa, cita-cita, aku yakin setiap orang memiliki tujuan serta visi-misi kedepannya masing-masing, namun semua tergantung implementasi setiap individu, semakin kita berjalan jauh ke depan, bertemu orang baru, mempelajari hal baru, bereksplorasi, semakin banyak kita dihadapkan bermacam pilihan, serta semakin sulit kita menetapkan tujuan, kearah mana sebenarnya kita ingin berjalan, semakin jauh menyelam, semakin banyak kita dihadapkan lorong-lorong pilihan, goyah, semua tergantung ketetapan dan kembali kepribadi serta prinsip hidup personal. Seakan baru tersadar jika inilah realita. Minggu ini minggu pertama ku menjalani aktifitas baru dengan bentuk kehidupan dan sistemisasi pembelajaran baru walaupun bisa di bilang masih dalam suasana dan udara yang sama, namun tak seutuhnya semuanya sama, ada banyak dan ragam perbedaan yang dapat ku temukan. Aku tau bukan waktunya lagi bagi kami mencari jati diri, tapi kali ini adalah waktu menujukkan potensi diri. Setelah melalui p

Nona Dhimi

Image
Tidak ada yang terlalu menarik perhatian serta menarik hati setelah, cukup lama melewati masa terombang-ambing, melewati masa tak stabil, mungkin hanya level pemula biasa yang tiada artinya, dan tidak ada apa-apanya dalam kehidupan masyarakat luas namun, cukup menjadi pelajaran hidup antar sesama. Kali ini setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, aku menemukan sosok pembaharu, dalam lingkup kehidupan yang ada, entah kau sebut itu apa, mungkin terlalu berlebihan menyebutnya “ malaikat tanpa sayap” tapi, kedatangannya pada kehidupan yang ada memang layak mendapat julukan “malaikat tanpa sayap” dengan sejuta kebaikan, wajah yang bersahaja, pembawaan yang tenang, sifat yang jauh dari kata anarkis, malah mungkin tergolong plegamatis, tapi entahlah sulit ditebak orang seperti dirinya seperti memiliki semua sifat gabungan dari bagian yang ada perpaduan antara Plegmatis, Koleris,Melankolis, dan Sanguinis, menjadi satu namun semua sifat baiknya saja, terlihat sangat jauh dari kekurangan k

O.N.E. Preface

Image
-Bukan Teman Biasa- Satu hal yang dapat ku syukuri sepanjang perjalanan hiup yang ada, aku di pertemukan oleh mereka semua dengan warna dan corak yang berbeda-beda. Mereka hadir layaknya pelengkap warna dalam pelangi kehidupanku. Sebut kami DEKA, entah apa filosofi nama tersebut, ide muncul, terlintaspun kami tak pernah memikirkannya, -DEwan KoplAk- maka disitulah kami memulai awal cerita hidup kami, disini, bertahan, menerjang angin yang menerjang, badai yang menghadang. Kawan, betapa berartinya kalian dalam corak kehidupan setiap personal yang ada, dan aku berharap, kita tetap dapat bertahan menerjang badai yang menghadang.

Aist- keping 1

             Diantara beribu noktah yang terlewati             Ribuan mil jarak yang membentang             Serta milyaran panah halang-rintang menghadang Aku tetap mendapatimu, terdiam, termenung, disudut keramaian, tanpa seutas kebahagian sedikitpun,-             Kemana perginya senyum simpul?             Apakah ia pergi bersamaan dengan sinar sang-surya yang tak kunjung menampakkan wajahnya?             Kemana perginya pelita?             Apakah ia tak sudi menemani malam melewati waktunya yang penuh akan gelap-gulita?             Kemana larinya segala suka-cita?             Apakah ia tak ingin lagi menampakkan wajahnya?             Dimana kau sembunyikan kebahagian?             Kemana kau larikan keceriaan?             Bagaimana kau dapat bertahan? Dan aku masih melihatmu dirundung pilu, terguncang akan keadaan, dengan segala hal yang tak pasti yang tiada bertepi,- Sendiri,- bersama hening dan hembusan angin. ***              Pagi yang dingin bag
Image
"Tuhan tau tapi menunggu"-Andrea Hirata Setelah sekian lama berharap hingga tiba diambang batas kepupusan. Namun, apa daya manusia hanya dapat berusaha, berdoa dan bertawakal. Tak ada doa yang sia-sia Dia Yang Maha Kuasa, pasti mendengar setiap doa para hambanya. Ditengah kesibukan kota yang tak pernah padam, atau bahkan di tengah kesunyian malam, dan keheningan jiwa yang tak bergeming, semua dapat didengarnya, bahkan jeritan dari lubuk hati yang paling terdalam. Setiap doa mempunyai kriteria tertentu ada yang mustajab lalu langsung dikabulkan, ada yang ditunda menunggu waktu yang tepat, hingga mungkin tiba pada opsi terakhir yaitu diganti dengan yang lebih baik, mungkin yang lebih baik itu tak harus apa yang kita inginkan, bahkan hal yang kita benci pun bisa jadi adalah hal yang lebih baik untuk diri kita. Dan doaku kali ini adalah jenis doa yang kedua, dikabulkan namun ditunda menunggu waktu yang tepat, dan memang harus ku akui. Semua indah pada waktunya, membuka pandang

Let's Start our journey

Tak ada yang istimewa ataupun hebat dari sebuah kehidupan yang kini tengah diarungi, namun semakin hari ku jalani dan ku lalui akhirnya, kusadari jika pendewasaan diri tengah dimulai. Mencerna, berpikir, menelaah semua menjadi awal dan proses bagi kami untuk dapat memahami dan menemukan sejatinya identitas yang kami cari, sejatinya jati diri yang mungkin belum tepat untuk beberapa personal. Sejujurnya, semua kembali kepada individual masing-masing, kita semua telah mengetahui apa itu sebab-akibat, kenyataan-keinginan, semua jauh dari pengharapan yang ada, kadang semua berhubung terbalik dari pengharapan, dan keinginan. Namun, jika benar-benar ingin meraihnya aku yakin setiap usaha yang kita lakukan pasti membuahkan hasil. Tak ada hasil yang membohongi sebuah proses. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian Telah menjadi hal yang lumrah bagi setiap kebanyakan, banyak orang yang mengetahui namun mengingkari Beginilah hakikatnya manusia tak dapat di pungkiri, tak akan