21

Sudah lama tak bersapa dengan aksara yang sengaja ku torehkan disini, untuk apa ku tuliskan? Entahlah, tak ada alasan yang spesifik saya hanya senang mereview sejauh mana saya sudah berjalan? sejauh mana saya sudah bisa menerima keadaan, berdamai dengan masa lalu, mengatur harap dan ingin, merajut asa bersama masa depan.
Hari ini, tepat 21 tahun yang lalu saya dilahirkan dimuka bumi ini, melihat dunia, menyapa keluarga dengan tangis dan mereka menyambut dengan haru. Ternyata waktu bergulir dengan cepat yah, saya yang sejauh ini masih belum merasakan kepuasan atas pencapaian yang didapat. Namun, bukan hidup namanya jika hanya berjalan lurus dan mulus, beberapa kali saya terjatuh dalam lubang, dan akan selalu saya usahakan untuk bisa bangkit dan menatap lurus kedepan. Tahun ini, rasanya baru kemarin menyapa Januari, melewati Februari, berduka di Agustus, dan tersadar di bulan sebelum penghujung 2018. Saya punya segudang cerita dan karakter di lembar sepanjang tahun ini, banyak kata yang harusnya saya tuliskan namun seolah setiap kata dan diksi berebut keluar dari kepala mencuat masuk secara paksa menjelma dalam tulisan, menjadikannya plot-plot tak beraturan tanpa makna. Entahlah dari mana saya memulai, diawali dengan terimakasih kepada semua kerabat, sanak-saudara, teman, rekan, semuanya yang hadir memberi warna di lembar saya tahun ini terimakasih banyak. Terimakasih untuk 120 menit-nya yang berarti, terimakasih untuk nyala sumbu pembakar semangat agar saya terus memperbaiki diri, terimakasih untuk penggalan kisah sana-sininya yang berserakan, terimakasih untuk perpektif yang berbeda, terimakasih untuk segala keunikan, terimakasih untuk ribuan tawa- for those things I sent you all a thousand thanks.


Entahlah, aku larut dalam aksara tahun ini, dari aksaramu yang hanya sepenggal kalimat dan berimplikasi besar pada jurang dan jarak yang kau bangun, aku tak ingin mengungkit kisah, tak patut pula aku sebut itu luka, karena tak seharusnya aku berduka. Anggap sajalah aku yang belum bijak mengatur harap dan ingin hingga mudah terhempas oleh angin. Aku yang belajar membangun benteng, membentang jarak dan jurang dibalik rumput hijau terbentang luas. Semoga aku bisa memainkan peranku dengan baik ditahun dberikutnya, entah topeng apa lagi yang harus kugunakan, atau haruskah aku menetap dalam permainan yang ini?
Aku bosan menjadi pemeran, aku ingin duduk dikursi penonton kali ini, melihat kalian berlakon, mendengar kau berkeluh kesah, melihat dia berlari riang atas hasil yang tak pernah membohongi prosesnya dan aku mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang aku lihat, aku dengar, dan aku rasakan.

Mungkin, kau tak akan menemui aku sebagaimana aku yang dulu kau gambarkan
Aku masih menjadi kunci utama bagi semuanya
Kunci A.
Tersimpan pada kotak pandora,-
tak dapat dibuka selain sang pemilik.


Aku ingin menghilang, sejenak saja.
Larut deburan ombak, diterpa angin dan kembali merasakan hembusan nafas dengan suasana baru.
Terimakasih,-
Untuk waktu berharga yang kau punya dan masih kau luangkan untuk mendengarkan saya yang selepas ini kehilangan kata.
-Catatan malam 
23.11.2018
-21
#Key_A

Comments

  1. Borgata Hotel Casino & Spa in Atlantic City - JTM Hub
    Guests of 목포 출장샵 the Borgata will enjoy a 김제 출장마사지 diverse mix of dining options, 익산 출장안마 a bar 밀양 출장샵 and lounge, a bar and a casino bar, plus a wide variety of food 김천 출장샵 and drinks.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lembaran makna dalam Kimi No Nawa

Interwined

Bias Ombak