Posts

Showing posts from January, 2019

Sorai

Duniamu itu luas, masih banyak yang akan kau temukan diluar sana ratusan sungai, laut dan puluhan samudera. Pilihlah salah satu sungai yang menjadikan dirimu muaranya, pun sebaliknya. Bukankah kau sendiri yang beranggapan kita layaknya sepasang samudera yang masing-masing mencari muara? Kau berjanji temukan cara buat samudera-ku dan samudera-mu bertemu, layaknya terusan Suez yang menghubungkan Laut Tengah dan Laut Mati. Namun, apa yang kau ucapkan sekarang?  Arus-ku dan arus-mu tak akan pernah bertemu, bahkan alur-ku dan alur-mu bersua saja tidak. Selamanya angin dan ombak tak akan pernah berpihak pada kita,- Biar kau temukan Mesir dan Nil- mu, sementara aku mencari Seine -ku kita tak akan pernah tau, masing-masing dari kita memiliki muara yang berbeda.  Dan biarkan, laut Mediterania di selatan menjadi batas pasti yang membuat kita merasa aman.

Titip Rindu Buat Ayah

Key-A “Bila masih mungkin, kita menorehkan batin. Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas, mumpung masih ada, kesempatan buat kita, mengumpulkan bekal perjalanan abadi… (Ooo..Dududu..) Kita pasti ingat, tragedi yang memilukan, kenapa harus mereka yang terpilih menghadap, tentu ada hikmah yang harus kita petik, atas nama jiwa mari heningkan cipta”-Masih ada waktu Alunan lagu Ebiet G Ade melantun lemah di ujung sana, membawa serta diriku kepada bayangan rumah, ayah dan ribuan kenangan bersamanya. Bahkan hingga bulan kelima sejak kepergiannya kembali kepada sang pencipta, aku masih seperti di antarkan pada bayangan realita yang seakan tak nyata. Berharap mendengar kembali suaranya, sapaannya yang selalu lucu, walau ku tau ayahku bukan orang yang humoris, karena humornya hanya dapat dipahami oleh kami-keluarga kecilnya. Biar aku sampaikan rinduku sejenak dalam tulisan ini, karena ku tau gelombang transimisi, berpilin di udara tak akan bisa menyampaikan salamku kepadanya, hanya doa yang

Cermin

“Kita seperti bercermin, terlihat nyata. Tapi, tidak benar-benar ada.” Jikalau Mesir hidup karena Nilnya, akankah kita menemukan muara yang sama? Akankah kau menjadi Nil yang menghidupkan Mesir-ku? Atau menjadi Nil yang memilih bermuara pada laut lepas? Jikalau jodoh itu seperti cermin, akankah kau menjadi cermin ku?  Menghasilkan bayangan sempurna, bersifat tegak, memantulkan bayangan maya dan terbalik dan membuat setiap jarak terlihat sama. Wahai, taukah engkau yang memilih menjadi bayanganku kelak, tak pernah terbesit sekali pun bagiku, untukmu menetap hanya sebagai cermin, memantulkan apa yang ada tanpa pernah tau apa yang tersembunyi di balik kabut dan diam. Semoga, kau tak hanya berdiam disana. Memantulkan setiap bayangan yang terus berdiri didepanmu, kau tau? Aku tak ingin beranjak pergi dari sini, namun perhentian ini mulai membuat ku merasa lelah dan kehabisan akal.