Surat Untukmu
Surat Untukmu
“Pulang kepelukanmu, tentramnya
telinga yang mendengar tanpa menghakimi.
Secangkir kopi hangat, yang kita hirup berdua. Gurauan dalam petuahmu,
Ibu-ibu-ibu aku rindu, Hanya kau tempat dimana aku menjadi diriku sendiri.”
Bahkan setelah 21 tahun berlalu
senyum itu masih sama, doa itu masih teruntai untuk kami yang kini terpisah
oleh jarak dan ruang dari mu jiwa yang kukasihi, ibu. Kuucapkan selamat hari
jadi yang ke-46, tak terasa waktu bergulir dengan cepat, aku hadir dalam
kehidupanmu 21 tahun yang lalu, tepat ketika engkau berusia 25 tahun. Tak ada
kata yang dapat kuungkapkan lebih selain rasa syukur dan terimakasihku yang
teramat sangat untukmu, malaikat yang dikirim kepada kami.
Terlampau sering diri ini
berbuat khilaf, bahkan tak sekali-duakali kekesalan dan kenakalan ku membuat emosimu memuncak, namun
dengan segenap kesabaran dan keikhlasan
yang kau pegang teguh, tak pernah sama sekali ku dengar amarah dan kata-kata
kasar keluar dari ucapmu. Ketahuilah ibu, sejauh apapun kaki ini melangkah
hanya kau lah tempat dimana aku menjadi diriku sendiri, tempat dimana segala
rahasiaku terungkap tanpa terkecuali, bahkan hingga detik ini masih engkau yang
memegang gembok dan kunci kotak pandoraku.
Tanpa kita sadari, sudah 40
hari pula berlalu sejak kepulangan ayahanda kembali kepada Yang Maha Kuasa,
sejak kejadian hari itu, aku benar-benar melihat jiwa mu yang tangguh dan mulia, berserah diri
mengikhlaskan segenap hal yang sudah menjadi suratan takdir. Tak ada wanita yang lebih tangguh
dalam seperjalanan hidupku selain engkau, bahkan hingga kini masih dirimu yang
menjadi panutan dan acuan dalam hidupku.
Entahlah kalian menyebut apa
bait ini, tulisan ini hanyalah sepenggal kisah dari serpihan kisah-kisah
dilembarku yang ke 7000 sekian, padahal baru genap sebulan keluarga kita
kehilangan kakek tercinta, ayahanda yang engkau sayangi, sekali lagi Allah SWT
tau engkau lah wanita tangguh dan kuat dalam ujiannya, setelah memanggil teman
hidupmu-ayah, kembali ke peraduannya, memang dari sanalah kita berasal dan
hanya kepada Nya lah kita akan kembali.
Mamah,-
Entah dilembar ku yang keberapa
akan ku wujudkan segala janjiku kepadamu, tapi yakinilah, ada masa dimana kita
berdua menikmati indahnya senja diatas gondola, menikmati sejuknya semilir
angin ditengah kota venesia, kota yang kau impikan sejak dulu. Yakinilah bunda,
ku janjikan hidupmu yang tenang dan damai di usia mu yang kian gemilang, ku
janjikan seluruh dataran bumi kita arungi berdua tanpa perlu takut ataupun
risau, hidupmu damai dengan segala rasa kesyukuran kita kepada Yang Maha Kuasa.
Tak ada kisah yang lebih indah,
selain aku terlahir dari bagian keluarga ini, dipenghujung senja sore ini,
kusampaikan kepadamu mah:
“Sanah hielwah, miladukum said, semoga sehat selalu, semoga kita selalu dalam limpahan rahmat dan karunia-Nya, dan semoga yang kita semogakan tersemogakan”
“Sanah hielwah, miladukum said, semoga sehat selalu, semoga kita selalu dalam limpahan rahmat dan karunia-Nya, dan semoga yang kita semogakan tersemogakan”
Dari putrid kecilmu yang kini
tengah meniti diri di perjalanan panjang kehidupan yang mulai berliku, peluk
rinduku dan penuh kecupan sayang tertuju padamu, ibu.
@Key-A
Suratku untukmu,-
Tak ada kisah yang lebih indah melebihi ucapan syukurku atas kehadiranmu bersamaku hingga detik ini,
Tempat dimana aku dapat pulang menjadi diriku sendiri,
tempat kutemukan ketentraman dimana sepasang telinga setia mendengarkan tanpa pernah menghakimi,
tempat dimana aku puas menangis tersedu tanpa perlu takut disebut cengeng dan lemah.
tempat dimana aku dapat berbagi kisah tanpa perlu resah, menyimpan segenap kunci dan gembok kotak pandora yang kita sebut sebagai kenangan.
tempat dimana kutemukan gurauan ditengah petuahnya yang dahsyat.
dan tempat dimana lantunan doa tak pernah terputus dan pupus, selalu mengalir bersatu dalam setiap hembusan nafas dan langkahnya.
Darimu kutemukan makna kuat dan tangguh, darimu ku belajar keteguhan hidup dan menjadi wanita yang kuat, dan darimu pula aku mengerti ego dan ambisi kita bukanlah segalanya, kebahagian abadi adalah ketika sisi-sisi kita memantulkan cahaya dari pelita yang kita beri.
Di penghujung akhir september ditemani semilir angin musim gugur, kusampaikan segenap pesan ku kepada engkau, ditengah kerinduan yang mendalam semoga ditahun ini kita selalu dalam limpahan rahmat dan karunia-Nya, semoga dimudahkan selalu dalam setiap langkah, dan semoga selalu diberikan kesehatan dan waktu yang cukup,-
Pegang teguh janjiku padamu bunda, temui aku disela kerinduan yang tak terucap dan terungkap, doa dan segenap langkahku selalu ku pintakan atas ridhomu,-
Dari penghujung barat provinsi Jawa Timur, kusampaikan segenap pesan dan kerinduan kepada engkau yang berada dipenghujung timur bumi borneo.
Mamah.
Comments
Post a Comment