Refrain

Entah aku yang mulai kehilangan rambu-rambu dan melanggar aturan yang ada
atau aku mulai kehilangan batas-batas dinding dan jurang tak tampak yang ku buat sendiri.
Aku merasakan kehilangan yang cukup dalam setelah hening diam tanpa warta tanpa cerita
harusnya aku sadar, aku telah memulai cerita yang tak akan dengan mudah dapat kuakhiri.
Memang benar adanya, hidup terus bergerak di luar rencana, bahkan begitu tiba-tiba menghadirkan seseorang yang entah darimana. Aku hanya menimbun harapan semu berharap jika semua ini bukan awal dari kesialan lainnya, semoga.
Aku sadar semua ini hanyalah rasa senang yang akan hilang seperti kejepan mata, dan semoga kita semua berlalu dengan cepat dari persinggahan ini.

Bawa aku kembali ke dunia nyata, seret aku kembali ke kerasnya kehidupan dan realita, aku tak ingin berada disini dipenuhi mimpi dan bayangan semu, biar kita mencari arah, menuju titik yang kita tuju. Aku tak ingin menghambat apapun itu, dan biar semua ini seperti ini.

Di purnama yang keempat kusampaikan kepadanya lewat semilir angin yang mengembus kabar petikan dawai menggaung memenuhi ruang.
Merengkuh relung, membalut luka, menutup duka.
Aku memang tak piawai bermain nada, bersatu-padu bersama notasi dan irama, namun mampukah ku menala tempo bermain ritme bertransisi bersama simfoni dan membentuk harmoni?

Semoga dimudahkan segala urusan anda semua, dan selamat bertemu di purnama kelima.
Atas nama malamku yang dihantui, あなた が いなくて さびしい です.

Seandainya saja ada bahagia tanpa batas,-

Comments

Popular posts from this blog

Lembaran makna dalam Kimi No Nawa

Interwined

Bias Ombak