Posts

Showing posts from August, 2018

7 minutes 24 seconds I

Key Prov. Entah apa yang harus kulakukan kabar selepas ashar tadi cukup membuat duniaku terhenti, seakan berharap waktu berhenti bergulir walau untuk sejenak saja. Detik itu yang kuinginkan hanya segera tiba disana, bertemu sanak-keluarga yang telah menanti kedatangan ku hari itu. Aku berusaha sekuat tenaga untuk tetap tegar, dan tidak menitikan airmata di ujung pintu keberangkatan, setelah ini selepas melewati petugas dan menunjukkan tiket keberangkatan ku, perjalanan akan ku tempuh sendiri. Setelah memberi peluk-hangat kepada dua orang temanku yang dengan sukarela menemani perjalananku sampai kebandara Juanda, akhirnya aku harus melanjutkan penerbangan malam ini sendirian. Sebisa mungkin ku hilangkan fikiran negative yang terus datang menghantui, sebisa mungkin mengontrol emosi yang kian hilang kendali, sebisa mungkin tersenyum, walau diujung sana terbayang kesedihan tengah menyelimuti keluarga besar kami. Pemeriksaan barang berjalan lancar, dan aku masih berdiri ditengah antrian

Duka di bulan Agustus

Bulan Agustus merupakan bulan yang istimewa bagi bangsa ini, bagaimana tidak, di bulan ini bumi pertiwi meraih kemerdekaannya setelah 3,5 abad melawan penjajahan ditambah 3,5 tahun melawan kolonialisme lainnya. Namun, ada yang berbeda di Agustus tahun ini, setelah bumi pertiwi dirundung pilu dengan gempa menggetarkan daratan bumi lombok, serta beberapa kabar suka juga berlangsung di tanah air dengan resmi diberlangsungannya asian games Jakarta-Palembang 2018. Namun, duka tak hanya meliputi bumi Lombok, kita pun tak pernah tau kapan duka singgah di kehidupan kita dan hadir untuk membawa kita sadar bahwa hidup didunia hanyalah sebuah kefanaan. Aku hanya ingin berbagi kisah yang terselip di gelombang kesembilan entah di lembar 7k berapa, tepat setelah ikrar kemerdekaannya yang ke 73 kabar duka menyelimuti keluarga saudara kami, dengan berpulangnya kepada Yang Maha Kuasa tante tercinta bersama malaikat kecilnya, sepulang dari sana, aku kira kesedihan berakhir disana, memberi jeda kepada k

Refrain

Entah aku yang mulai kehilangan rambu-rambu dan melanggar aturan yang ada atau aku mulai kehilangan batas-batas dinding dan jurang tak tampak yang ku buat sendiri. Aku merasakan kehilangan yang cukup dalam setelah hening diam tanpa warta tanpa cerita harusnya aku sadar, aku telah memulai cerita yang tak akan dengan mudah dapat kuakhiri. Memang benar adanya, hidup terus bergerak di luar rencana, bahkan begitu tiba-tiba menghadirkan seseorang yang entah darimana. Aku hanya menimbun harapan semu berharap jika semua ini bukan awal dari kesialan lainnya, semoga. Aku sadar semua ini hanyalah rasa senang yang akan hilang seperti kejepan mata, dan semoga kita semua berlalu dengan cepat dari persinggahan ini. Bawa aku kembali ke dunia nyata, seret aku kembali ke kerasnya kehidupan dan realita, aku tak ingin berada disini dipenuhi mimpi dan bayangan semu, biar kita mencari arah, menuju titik yang kita tuju. Aku tak ingin menghambat apapun itu, dan biar semua ini seperti ini. D