Posts

Showing posts from 2016

Penghujung akhir tahun 2016

Telah sampai kita di penghujung akhir tahun 2016 Tahun yang menyajikan beribu kisah, beribu cerita, bahkan beribu makna dan pelajaran Mungkin, ada hal yang kita impikan terjadi di tahun ini, ada pula skenario yang tak terjadi sesuai dengan keinginan kita Jarak antara akhir yang baik dan akhir yang buruk di hari ini, kemarin, ataupun esok hanya dipisahkan oleh sesuatu yang kecil saja, yaitu kepedulian. Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti pada masa depan Kecil saja, sepertinya sepele, tapi besar dampaknya pada masa mendatang. Namun, terlalu peduli mungkin akan menghasilkan suatu masalah baru. Karena, ketika aku mulai melakukan misi kepedulian terhadap sesama, kepada mereka, dia, dan kau semua berhujung aku takut kehilangan mereka. Bahkan, hingga detik itu terjadi dimana wujud kepedulian mu? Entahlah kau benar-benar berubah jauh dari yang kuperkirakan. Sebuah pertemuan yang mengesankan dengan orang yang menakjubkan. Mungkin kata-kata i

Kembalilah

Image
Entahlah, tanpa kau sadari akan semuanya aku merasakan perubahan besar di dalam dirimu aku yang semakin tertutup? atau engkau yang semakin menjauh? atau kita yang semakin memiliki dinding pembatas? hingga membuat perbatasan tinggi diantara kita? Kau tau? mungkin masa itu tak dapat lagi ku kembalikan tak mungkin aku mengulang kisah lama yang telah terjadi' tapi mengharapkanmu kembali seperti sedia kala adalah hal yang mustahil. Dingin malam yang kian menusuk membuat ku tersadar, betapa pentingnya hadirmu dalam setiap kisah yang telah berlalu. mungkin, jika suatu saat nanti kau disisi ku lagi kan ku ubah kecewa menjadi bahagia haru jadi tawa suka jadi canda  yakinlah,- tak akan tersia-siakan waktu itu. *bliebo
Kau bagaikan langit Antara siang dan malam, dua waktu yang tak dapat terpisahkan namun selalu berbeda Kau tau? Banyak pintu yang terbuka Namun, semua semu. Kosong dan hampa. Dimana? Dimana kau sembunyikan serpihan kisah itu? Kunci mana yang harus ku pilih? Kemana? Araha mana yang harus ku tuju? Beri aku petunjuk dan arah yang kau pilih. Mungkin, kau tak memiliki kunci untuk bisa membuka pintu itu kembali. tapi, yakinlah, akan tiba masanya kau buka pintu itu kembali. pintu yang tertutup rapat, tanpa kunci, dan nyaris hampa. Terlalu peduli mungkin akan membawa banyak masalah karena terlalu peduli membawa kita untuk takut menerima realita. Takut akan kehilangan.
Memasuki minggu kedua kembali dalam hidup realita dengan segudang aktivitas dan kegiatan tersadar mungkin yang disana lebih sibuk, lebih susah, lebih dalam segalanya. Sementara disini? kesibukan dunia perkuliahan baru saja dimulai. Namun, entah mengapa, sisa serpihan kisah untuk mu masih saja hangat mengarungi alam sadar, bahkan meski aku sadar aku ada di dunia realita. segala upaya telah dilakukan, dalam mengawali hal baru. namun, tetap saja bayangan semu itu membawa kembali kedalam kenangan yang kini tengah berada di ruang hampa. dapat kau beritahu aku apa alasanmu? hingga saat ini asas atas alasanmu lah yang mungkin masih menghantuiku. entah mengapa keraguan dan keingintahuan menghantarkanku kepada bayangan semu mu yang terus menghantuiku. Mungkin, ada saat kau akan berbicara. Semoga, hangatnya mentari dapat menghangatkan kebekuan yang engkau bawa.

Serpihan kisah untuk mu

Hai, kau yang dingin sedingin hujan yang datang menerpa dan pergi Sudah berapa lama kita mengenal satu sama lain? Satu hari? Dua hari? Aku yakin pasti lebih dari itu,- Kau tau, Telah ku coba menghapus bayangan dan kenangan yang kau tinggalkan disana untukku namun, kenapa kau hadir kembali ketika semua usaha itu telah aku anggap berhasil. Setelah aku melalui kisah panjang, berlarut dalam suka dan duka hanya untuk menghapus kenangan yang kau ciptakan di sudut ruang sana yang sekarang nyaris hampa karena mu. Di saat semua telah berlalu, ku anggap semua tak ada Namun kau hadir kembali.. Membawa secercah sinar dari ufuk timur Kata-kata apa yang harus ku berikan? Sementara kau sendiri terdiam, dan membeku Biar angin menerpa semua kenangan yang kau ciptakan Sejenak melupakan kepenatan dan kerinduan Penat akan dunia yang penuh sesak akan bayangan semunya Rindu akan tempat yang nyaman dan tenang Biarkan ini semua berjalan seiring waktu bergulir Biarlah, biarkan takdir yang mempersatukan kit
Terimakasih untuk mu,- Beribu terimakasih ku sampaikan untuk mu,- Kau hadirkan senyum ditengah gelapnya gulita malam. Ku sadari pertahanan ini semakin lemah,- Namun kau hadir membawa secercah harapan. Kau hadirkan cahaya ditengah kegelapan malam. Kau memberiku makna jika diri ini tak hanya bisa menguatkan namun butuh dikuatkan Untuk mu yang jauh disana Terimakasih atas ucapan yang membangun semangat ketika langkah ini mulai kehilangan arahnya #23November2016
Terimakasih untuk mu,- Beribu terimakasih ku sampaikan untuk mu,- Kau hadirkan senyum ditengah gelapnya gulita malam. Ku sadari pertahanan ini semakin lemah,- Namun kau hadir membawa secercah harapan. Kau hadirkan cahaya ditengah kegelapan malam. Kau memberiku makna jika diri ini tak hanya bisa menguatkan namun butuh dikuatkan Untuk mu yang jauh disana

Angka Belas Terakhir

23 November 2016 19,- "Selamat ulang tahun ya, semoga sukses, sehat selalu. jangan lupa teraktirannya" "Ciye yg lagi ultah, HbD yaa, harus tambah dewasa ya" "Selamat ulang tahun yaaa, doa kami menyertaimu sayang" Segelintir pesan terus masuk kedalam messengerku, pemberitahuan terus menyatakan berapa banyak pesan dan pemberitahuan itu masuk. 19 angka terakhir dalam bilangan urut belas, sebelum menyentuh angka 20 yang diawali angka 2 menandakan jika diri ini semakin tua dengan bertambahnya usia. Menyadari segenap hal jika diri ini masih  membutuhkan banyak perubahan besar dalam sejarah hidup. Segenap doa ku haturkan dan kupanjatkan hanya kepada Allah SWT, mensyukuri atas karunia serta nikmat yang telah Ia berikan kepada seorang hambanya yang kecil dan tak berdaya. Bertambahnya usia memberi arti dan makna jika tanggung jawab dan kewajiban mu menjadi tambah besar. Bahkan hingga detik ini aku masih menganggap statis di umur 17 walau angka ber

Quotes

"Jarak antara akhir yang baik dan akhir yang buruk hanya dipisahkan oleh sesutau hal kecil saja, yaitu kepedulian. Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti dimasa depan,  kecil saja, sepertinya sepele, tapi bisa besar dampaknya pada masa mendatang.  Apalagi jika kepedulian itu besar, lebih besar lagi bedanya pada masa mendatang" #Tere Liye- Negeri diujungtanduk *** Diawali dengan peduli, cerita kita dimulai. kata sederhana yang menciptakan ribuan kenangan diantara kita. Suka-duka, tangis-tawa kita lalui bersama. dan disaat jarak memisah antara kita hanya kerinduan yang terpendam. Ku sampaikan salam disetiap malam yang penuh dengan bintang Tapi kau, dia, kalian, disana berkeluh-kesah karena resah menyadari jika bintang tak lagi bersinar di malam gelap Tenanglah kawan,- Walau bintang tak lagi bersinar dimalam gelap kau kan tetap mendapat salam hangat penuh kerinduan dariku, disini

Dengan bintang

Australia-Jakarta June, 20 2014 Jarak membentang luas antar samudra dan benua Disana kau cemas, berharap, dan berdoa Sementara aku, tersenyum, riang, dan bahagia Kau sadar kita masih dibawah langit yang sama Dengan bintang yang sama Matahari sama Bahkan bulan-pun sama Namun, setiap malam selalu ku dengar keluh-kesah mu Jika bintang tak lagi bersinar tak menemani mu dimalam gelap

Dalam Hening

Entah apa yang kini ku rasakan, aku pun tak dapat memahaminya. Terkadang aku tersadar dalam lamunan panjang, jika semua ini hanyalah ilusi belaka. Terbentang jarak yang cukup memisahkan. Kami masih dalam dimensi yang sama, namun tak pernah bersua. Rasa itu menyelinap dalam diam dan hening. Seakan mencari keteduhan dalam sepi. Apa ini yang kau sebut rindu? Apa ini yang selama ini membuatmu tetap bertahan, meski kau diterpa angin? Terkadang kau membuatku sadar hal apa yang harus aku perjuangkan? Tanpa kita sadari, kita kini tengah saling melengkapi, sisi demi sisi bagian demi bagian, hingga seluruh puzzle yang ada lengkap, terjali  utuh, nan-indah. Aku tau tak ada hal percuma yang kulakukan, meski dalam gelombang dan jaringan nirkabel tak kutemukan dirimu hadri namun aku tau kini kau tengah berjuang. Dalam diam aku berkata, dalam hening aku berdoa, dalam sepi aku bermunajat. Semoga dirimu tetap terjaga, tanpa perlu merasakan resah ataupun gelisah. Tetaplah me

Indonesia dan Multikulturalisme

Image
Indonesia dan Multikulturalisme Oleh: Key-A Berdasarkan Wawancara dengan Dubes Indonesia untuk Azerbaijan: Pak Husnan Bey Fananie dalam acara konferensi Multikulturalisme, Nasionalisme, dan Islam Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia, dengan posisi yang sangat strategis berada tepat ditengah garis lintang equator, berjejer kurang lebih 17.000 pulau dengan beragam suku dan bahasa didalamnya. Indonesia memiliki banyak faktor untuk patut kita syukuri. Bersyukur atas segala hal yang dimiliki Indonesia, karena negri ini merupakan anugrah terbesar dari Yang Maha Kuasa. Jika Indonesia dijajarkan dengan negara lain, maka Indonesia bagaikan dataran yang terbentang luas dari Irak-Irlandia Utara,  atau setara dengan San Fransisco-Miami. Begitu luas, negri kepulauan ini, hingga diberi julukan “The Archipelago”. Datarannya yang hijau nan subur terbentang dari Sabang-Merauke, terlihat hijau, luas, membentang. Hingga Indonesia memiliki sebutan “Zamrud Khatulistiwa”. Tak aka

Zona Nyaman

Waktu terus berputar, mengejar setiap hal yang semakin jauh dari kehidupan. Mengejar setiap impian serta asa yang belum tercapai. Dan hingga kini aku masih bermimpi, bermimpi hingga masuk kedalam wonderland yang selama ini aku dambakan. Menikmati waktu terakhir yang terus bergulir, menjauh pergi. Menikmati setiap kenangan yang terjadi, setiap harinya, terekam jelas di memori. Entahlah, belum tergambar hidupku dengan warna yang berbeda, di waktu yang akan datang. Tak dapat dipungkiri, telah lama mereka hadir di dalam kehidupanku memberi warna disetiap kenangan nya. Namun, hidup akan terus berjalan, tak mungkin kita terus melalui hari bersama-sama. Hingga pada akhirnya tinggal aku yang tersisa disini. Ditengah kedamaian yang akan selalu dirindukan oleh setiap penghuni lama yangtelah berlalu. Bersama berjuang dengan jalan yang berbeda. Tak mungkin kita selalu dalam zona nyaman kehidupan kita. Inilah realita dalam kehidupan. Tak seindah fairy-tales, yang penuh de

Fatamorgana Hidup

2 hari berlalu, seakan waktu bergulir tanpa batas, dan aku masih belum menemukan hal yang memuaskan. Secercah cahaya itu datang kembali, ketika langit hitam telah penuh menutupi pelataran bahkan ketika hujan telah membasahi setiap sudut dataran yang ada. Hanya, merindukan setiap individual yang selalu hadir di kisah kemarin, bukan masalah jarak, dan waktu, hanya kesibukan yang memisahkan semua ini senyum simpul itu tak pernah luput ataupun pergi senyum itu selalu tepat berada disitu. Seakan menanyakan kepastian, padahal aku sudah pasti memberikan jawaban yang aku yakin dirinya telah mengetahuinya. Hanya meminta doa darinya, secercah cahaya yang hingga saat ini masih menjadi petunjuk jalan yang gelap. semoga diri ini dengan segera dapat menyusul mu yang telah mengenakan toga emas, kebanggaan-mu.

Multikulturalisme, Nasionalisme-Indonesia

Indonesia, merupakan negara multikultural terbesar di dunia. Jika dibandingkan luas nya Indonesia memiliki luas setara dengan negara Irak di timur tengah, menjulang hingga dataran Irlandia, dan jika membentangkan luas Indonesia di benua Amerika, Indonesia memiliki luas yang terbentang dari San Fransisco membentang hingga Miami, begitulah Indonesia, negara kepulauan terbesar terbentang-memanjang dari Sabang - Merauke, hingga Indonesia disebut" The Archipelago ". Negara Kepulauan terbesar dalam kesatuan ASEAN, Archipelago, yang berada tepat di tengah perut bumi, garis equator. Terlihat hamparan hijau, terbentang-luas sepanjang mata memandang, hingga negri ini diberi julukan "Zamrud Khatulistiwa". Indonesia, kaya akan sumber daya alam yang melimpah ruah, minyak bumi siap sedia diolah menjadi bahan bakar, hamparan sawah terbentang luas, siap memasok pasokan persediaan pangan bagi rakyat tercinta, disaat beberapa negara mengalami krisis Air bersih, Indonesia dengan sega

September

Bulan telah berganti, memasuki  pertengahan bulan September cuaca makin sulit ditebak. Dengan siang yang cerah tak menutup kemungkinan hujan tak akan turun di sore hari ataupun di malam nan gelap, namun semua itu tak membuat dirinya merubah semua hal yang menjadi kebiasaannya. Masih di kafe yang sama, dengan meja yang sama, dan pesanan yang sama, dirinya tersenyum manis, duduk tepat berhadapan denganku. “Sore Nad, sorry ya telat ngabarin, jadi dadakan deh” Senyum simpul pertanda permohonan maaf itu telah menghiasi ujung bibirnya. “Yoo, sorry ya, diluar hujan, jalanan macet, udah tau sore jam pulang kantor, jadi, kenapa? Ada hal penting?” Tanyaku kepadanya seraya menarik kursi bersebrangan dengannya. “Nothing, hahaha... gak ada hal penting buat aku omongin sama kamu, cuma pengen neraktir kamu aja, hangout, gak salah kan?” Yah, sudah bisa ku tebak dari sepersekian perkiraan ku tak ada yang pernah melesat jauh, Kiran memang selalu penuh dengan kejutan dan teka-teki, sejauh in

Journey of Life: Sacrifice Day

Journey of Life: Sacrifice Day : 12 September 2016 Ketika takbir berkumandang bertepatan dengan sirna nya sang surya dari peraduan, mega merah beradu diufuk barat, sementa...

Sacrifice Day

Image
12 September 2016 Ketika takbir berkumandang bertepatan dengan sirna nya sang surya dari peraduan, mega merah beradu diufuk barat, sementara, bulan dan bintan-gemintang bersiap menjalankan tugas mulianya mewarnai langit malam nan luas. Takbir makin berkumandang disetiap penjuru bumi pertiwi, pertanda esok adalah hari kebahagian bagi seluruh umat muslim di dunia. Idul Adha. Untuk kesekian kalinya kamumelewati Idul Adha ditengah kampus nan-damai, bersama kawan, tanpa sanak-saudara, tapi kami keluarga disini bersama. Dilanjutkan dengan segala rentetan acara yang membawa kebahagiaan serta memperat ukhuwah kami semua, menyatukan kami dalam kebersamaan yang mahal harganya, momentum yang takkan mungkin dapat dibeli dengan materi. Dilanjutkan puncaknya pada malam gebyar idul Adha dan aku mendapatkan kesempatan mengisi acara tersebut, mewujudkan mimpi yang belum pernah ku capai selama ini, dan kini aku bersyukur, aku telah diberi kesempatan itu oleh Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha P

Deka

Image
Nama kami, Deka. Deka bukan nama persoonal atau individual. Deka juga bukan produk merk makanan yang cukup ternama. Deka yang kami maksud adalah Dewan Koplak. Persahabatan yang indah terjalin diantara kami berenam, namun sayang foto diatas hanya dapat menunjukka perkumpulan kami berlima. Tak terasa, waktu berlalu begitu dengan cepat, waktu pula yang menyatukan kami hingga menjadi satu bagian, bagai keluarga yang tak terpisahkan. Jangan kira kami tak pernah mengalami gesekan-gesekan perpecahan, yang mengakibatkan pertentangan, bahkan membuat kami diam tak mengerti. Kami sering melalui setiap masalah itu semua, suka-duka kami lewati bersama, walau kami tak seakur seperti yang dapat kalian lihat. Deka, adalah sebuah keluarga bagi kami, dari deka kudapatkan pertemanan, persahabatan, dan sebuah keluarga. Waktu bergulir, tahun ini adalah tahun keempat kami dipertemukan dan dipersatukan, dan ada kemungkinan tahun ini adalah tahun terakhir kami bisa merasakan kebersaman secara utuh. Utuh, w

Nostalgia

Memang, tak dapat dipungkiri, jika pikiran dalam keadaan lelah, kosentrasi pun berkurang. Hanya satu hal yang dapat memulihkannya, dengan bersantai, merileks-kan pikiran yang tengah berkecamuk. Aku bersyukur malam ini aku dikelilingi orang-orang yang kusayangi yang dapat mengerti dan memahami aku dalam keadaan suka maupun duka. Memang teman adalah segalanya, mereka hadir dalam kisah kehidupanmu tanpa ada ragu ataupun sangsi. Kawan, Terimakasih atas kesedian mu malam ini, membawa cerita mengenang kembali segala nya dalam ruang nostalgia. #Catatan di tengah malam yang hening dengan kawan lama yang begitu ku rindukan

IFEC 2016- Catatan harian HIUnida

Atas segala kuasa Yang Maha Kuasa akhirnya, acara itu dapat terlaksanakan dengan baik, diatas ekpektasi yang diharapakan, menjauh dari segala ketakutan yang mungkin sempat membayangi setiap panitia serta participant yang ada. IFEC 2016 UNIDA Gontor, (International Festival Education and Culture) merupaka event besar pertama yang dirilis khusus oleh fakultas humaniora dan dikoordinasi oleh mahasiswa secara langsung. IFEC 2016 mengangkat tema "Islam bersemi di Asia Timur" maka, dengan bertemakan Asia Timur, IFEC mengusung tiga negara terpilih yaitu: Jepang, China serta Korea. Secara garis besar, IFEC merupakan ajang unjuk kreativitas mahasiswa dimana acara didalamnya kami disuguhkan berbagai macam kebudayaan Asia Timur, serta pengetahuan serba-serbi seputar negara tersebut. Kami pun diajak mengikuti dialog harmoni tentang keadaan umat muslim Rohingya, keadaan seputar Negara Asia Timur, serta beberapa wejangan dari Dekan Fakultas Humaniora. Acara IFEC berlangsung selama seten

Fatamorgana Hidup

"Hidup kamu kayaknya tenang banget ya, semua berjalan lancar, semua teratur sesuai dengan apa yang kamu mau, iya kan?" Kata-katanya membuatku membungkam, berpikir dan membatin, itu yang kau lihat kawan, kau tak tau pergejolakan didalamnya bagaimana, kesusahan apa yang harus di lewati, problema apa yang harus ku hadapi setiap harinya. Aku membatin. Namun, bibir hanya dapat tersenyum, dan mengucapkan kata-kata singkat "Jalani aja lah hidup yang udah ada, nikmati, syukuri, semua itu indah kok :)" "Tapi hidup kamu beda, enak aja mulus gitu kalau dilihat-lihat." Aku tertawa dalam hati, sadarilah kawan, tak ada hidup yang berjalan mulus dan lurus, bahagia-sedih itu semua satu paket. "Hahaha, itu memang hakekatnya manusia kan? Selalu melihat ladang orang lain lebih hijau daripada ladang miliknya sendiri" Dirinya tersenyum selagi berlalu meninggalkan aku dan angin yang berhembus kencang. Perkataan yang membuat aku tersadar, membuat aku kembali ber

Senja di alam bernuansa surgawi

Telah lama tak bersua, bercanda-gurau, berkumpul seperti ini. Kerinduan yang menghadang dalam setiap nafas yang terhembus dan gerak menuju langkah perjuangan. Walau hingga detik ini tak pernah sempat kami berkumpul lengkap, dan senja ini, kami dipertemukan. Dibawah naungan langit senja nan tertatah, luas terhampar, tanpa batas. Sayup-sayup terdengar suara lantunan Ayat Suci nan mendamaikan jiwa serta hati yang tengah bermuram durja. Disini, kami duduk, mendengar keluh-kesah yang membuat resah setiap individual yang ada, terenyuh, karena kebersamaan ini telah lama kami lewatkan. Butiran lembut itu jatuh, tanpa perlu ada batasan serta gelisah, disini kami mendengar semua keluh-kesah mu  kawan. Jangan takut, jangan ragu, kami ada untukmu. Terdengar dari kejauhan, panggilan suci ini memanggil, memanggil setiap hamba-Nya, pulang kepada peraduan-Nya, mengadu hanya kepada-Nya, Dia Yang Maha Kuasa. Begitu syahdu terdengar suara adzan itu memanggil, jarang kami mendengar panggilan yang

Keindahan Nuansa Surgawi

Keindahan pondok bernuansa surgawi ditengah alam yang tertatah Kedamaian di tengah polemik yang ramai Kekokohan ditengah jiwa yang roboh Kurasakan setiap semangatnya dalam setiap pergerakan yang ada, disetiap langkah yang diayunkan, bahkan disetiap nafas yang dihembuskan. Tak ada yang indah seindah tempat ini, Tempat dimana kami ditempa, dididik, dan kini kami perjuangkan Tempat yang memberikan sejuta ketenangan di saat setiap orang mengalami ketakutan yang teramat dalam. Tempat yang memberikan pendidikan moral yang baik dalam miliu yang sempurna, disaat mereka merasakan keruntuhan moral dengan dalih “modernisasi” Disaat propaganda menggaung diantara personal. Kami tetap kukuh, teguh, kuat, bertahan. Disaat westernisasi membalut setiap  lapisan ozon yang ada, seakan berada di dimensi yang berbeda, dengan miliu yang berbeda, kita terpisah. Syukurilah, karena kita berada didalamnya. Bersyukurlah, karena hidup kita indah untuk dijalani. Perjalanan beribu ki

Filosofi Tangan

Image
Untuk kesekian kalinya kudapati ketenangan disetiap alunan kaki ini melangkah. Mungkin ini yang dimaksud fountain of wisdom bagi semua filosofi yang ada, mungkin di tempat ini ribuan ketenangan dapat ditemukan, berbagai kedamaian di dapati, disini, ditempat ini. Kampus nan damai di tengah polemik yang ramai. Kampus yang kokoh di tengah jiwa yang roboh. Hari ini aku di berikan kesempatan yang mungkin tak akan ku dapati untuk kedua kalinya, setelah rentetan acara itu kami lewati tiba akhirnya, secercah pencerahan diberikan kepada kami. Kau tau apa ini? seraya menunjuk tangan, serentak kami menjawab tangan. Tau kan di dalam tangan terdapat banyak keragaman? kami mengangguk penuh kepastian. Ada ibu jari yang penuh akan kehormatan dan penghormatan, ada jari yang telunjuk yang mungkin digunakan untuk memerintah, ada pula jari tengah yang merasa tinggi diantara yang lainnya, angkuh, arogan, dan sangat mungkin terjatuh suatu saat nanti, ada jari manis, yang memiliki penghargaan, sehingg

Kawan

Mengenal dan menilai utuhnya sebuah pertemanan memang tak mengenal lamanya ruang dan waktu yang ada. Aku bersyukur memiliki mereka yang begitu berharga hadir diantara kisah hidup ini, mewarnai setiap lembaran kisah yang mungkin kita dikenal dengan, kenangan.                 Setelah, 6 tahun berlalu, setelah kesenangan itu berlalu, kami semua terpisah. Berjuang dijalan masing-masing, bertemu dengan kawan baru, dan kemungkinan besar bersahabat dengan personal baru pula. Namun, tak ada kata melupakan kawan lama, dan aku menghargainya. Walau, hampir sebagian besar malah last contact dan hanya dipertemukan satu tahun sekali dalam momentum kebersamaan bulan yang penuh berkah. Entah kenapa aku selalu merasa semua berbeda, mungkin setiap personal berubah dalam ukuran biologis dan psikis itu pasti karena semua mengalami perkembangan dan pertumbuhan, namun semua jelas terlihat berbeda. Hanya tersenyum, dan tak pernah memulai pembicaraan, mengobrol pun hanya sekedarnya, melihat tertawa lepas d

Hening

Sang mentari kini tak lagi menampakkan cahayanya, langit hitam kian berarak menutupi  peraduan langit luas. Perlahan tapi pasti proses kondensasi terjadi, sekian banyak orang berlalu-lalang menyadari perubahan cuaca yang begitu cepat, beberapa berlari, berdesakan, berjalan cepat, dan kini cuaca mengajak kita untuk berdamai, merasakan hawa sejuk disertai semilir angin nan lembut, sementara  hawa dingin yang datang sebagai pertanda sang butir lembut itu akan segera membasahi bumi. Hawa seperti ini sering dirasakan bagi setiap orang yang tinggal di daerah lembah pegunungan ataupun dataran tinggi, aku menjulukinya sebagai “Hujan Ketinggian” dikarenakan butir lembut yang terasa begitu ringan dan tanpa suara membuat suasana bertambah hening.             Entah sejak kapan kusadari jika aku semakin mengagumi hujan dengan segala ‘aturan’nya yang ada! Dan tanpa kusadari dirinya berlalu dengan anggun tanpa keraguan dan penuh kepastian, semakin jauh ia melangkah, semakin masuk kedalam kerumunan

Argumentasi- PIHI- Realisme

Realisme adalah suatu ideologi, pandangan, yang lebih menekankan pada hal yang bersifat kompetitif dan konfliktual pada politik Hubungan Internasional. Apakah yang dimaksud dengan anarki dalam realisme? Dunia yang tidak ada aturannya, tidak ada yang mengatur, atau pola hubungan antar negara satu dengan negara lain Anarkis tidak selalu diartikan tindakan anarkis, bakar-membakar, hujat-menghujat. Namun, anarkis dapat diartikan ketidak teraturan suatu sistem yang tengah berjalan dalam suatu negara. Tidak ada peperangan karena berpikir secara rasional, karena keseimbangan adalah kekuatan, Balance of Power. Dengan itu maka terwujudnya perdamaian bagi  realis karena setiap orang berpikir secara rasional.

Dinamika Kehidupan

Image
Waktu bergulir dengan cepatnya, tak terasa sudah dua minggu kami lewati hari-hari bersama, semakin jauh perjalanan, semakin rumit halang-rintang yang menghadang, semakin terjal dan curam jurang yang menanti. Bagaimana kami menyikapi, perihal yang ada, menjadikan apa yang kami jalani bukan menjadi dinding penghalang, melainkan menjadikannya batu loncatan, mengatasi permasalahan, agar tak menjadi orang-orang marginal. Tak hanya itu tak ayal, kenyataan yang ada berbeda dengan impian serta angan yang diharapkan. Terkadang rasa putus asa itu tiba, dan diri ini hanya dapat berserah diri kepada Yang Maha Kuasa agar tetap ditunjukkan kepada jalan yang tepat. Menjadikan ilmu yang kami pelajari tak hanya sekedar ilmu, melainkan sebagai proses penemuan jati diri. Bahkan, jika kita mengetahuinya, apa yang tengah kita pelajari sekarang layaknya pedang bermata dua, banyak sisi positif yang dapat kita ambil, bisa melakukan kerja apapun itu, tapi disisi lain kita perlu melalui proses persaingan yan