7.370

Di pagiku yang ke-7370, aku hampir kembali kejalan tanpa arah dan tanpa navigasi
aku terpuruk dengan keadaan dan tekanan yang ada, hingga akhirnya secercah cahaya itu kembali hadir dan menuntun ku kembali ke jalan yang seharusnya ku tuju, untuk mencapai tujuan dan akhir yang ku inginkan.
Pagi itu, suasana sukses membawa dan membuka kembali kisah-kisah di lembar lama, sudah kuurungkan namun kerap bermunculan, aku yang salah, aku yang mengizinkan mereka kembali muncul dipermukaan walaupun sudah kuurangkan begitu dalam. Walaupun sang surya tak memunculkan wajahnya di pagi itu, tetap saja aku telah melewati satu pagi dalam hari ku.
Setibanya aku disana, aku kembali dihadapkan dengan tempat yang selama ini masih menyimpan banyak kenangan dan kisah, di tempat yang menjadi tempat tersejuk dan tertenang yang pernah kutemukan, tempat dimana aku dapat mengadu kepada Yang Maha Kuasa atas segala hal dalam diriku yang tanpa kuasa ini, tempat dimana terakhir kali kita bertemu dan bersua, entah untuk berapa lama lagi kita dapat bersua, semoga kau yang disana selalu terjaga dan tetap baik-baik saja.
Pekan terakhir di bulan Januari, terakhir aku bertemu nya di pekan kedua bulan Januari dirinya masih terlihat sehat dan fit, dan kemarin aku menemukannya dalam keadaan yang cukup mengkhawatirkan.
Bukan, bukannya aku munafik dan naif tak peduli akan keadaan setiap keluarga ku yang ada, cuma aku sadar, aku perlu jarak dan batasan yang pasti.
Aku sadar aku tak bisa terus melanggar rambu-rambu yang ada, aku tak boleh melakukan kesalahan untuk kedua kalinya, aku harus menciptakan rem untuk diriku sendiri.
Sudah saatnya aku mengalihkan peran, sudah saatnya aku menjadi pendengar, bukan pemain.
Aku harus selalu mengecam diriku dengan perkataan: adanya jarak dan spasi membuat setiap kata terlihat indah dan enak dibaca, lalu mengapa dirimu ingin menghilangkan batas-spasi yang telah mempercantik keadaan yang ada.
Setiap kau kembali ke keadan terpuruk dan jatuh, setiap itu juga pisau itu kembali menyayat dan menggoreskan luka ditempat yang sama. Jangan, jangan kembali terpuruk, aku masih setia mendengar keluh-kesah yang ada, semampu ku akan ku bantu, tapi aku terlalu takut kau kembali ke masa yang kelam, jangan, jangan buat dirimu amnesia, jika kau kehilangan halaman kisah di halaman ke 8-000,an maka kau juga sengaja menghilangkan kisah dimana aku mulai mendapat peran figuran dalam kisah klasik mu.
Sudah saat nya aku kembali menjadi narator, dan menjadi pendengar kisah-kisah itu, aku kembalikan peran pemain yang ini.

Comments

Popular posts from this blog

Lembaran makna dalam Kimi No Nawa

Interwined

Bias Ombak