Bunga Tidur II


Sudah lama sepertinya kita tak bersua dalam dimensi lamunan mimpi. Entah siapa diantara kita yang merindu, namun kali ini kau kembali hadir menyapaku dalam alam maya. Kau duduk tepat dihadapanku, berdialog panjang, membawa serta bayang nyatamu. Bukan, bukan dialog satu arah- tapi komunikasi dua arah.
Aku pikir ini nyata, aku rasa ini real, ternyata sekali lagi aku salah sangka, aku hanya larut dalam lamunan mimpi. Kata mereka jika seseorang hadir dalam mimpimu itu pertanda dia terbesit akan dirimu, tapi rasanya itu sebuah kenaifan dan kebodohan yang nyata!
Dan aku yakin, dengan sifat dan karakteristikmu yang seperti itu, kau pasti akan tertawa puas menertawakan kebodohanku yang lain.
Ah sudahlah, yang aku tau hanya sebatas itu saja aku dapat berbincang denganmu, memberiku ruang dengan waktu luangmu.
Wahai, taukah kau dimana dapat ku temukan jawaban atas tanda tanya yang kau munculkan?

Aku tak pernah menemukannya, bahkan hingga detik ini aku tak dapat membedakan mana bayangan nyatamu, dan mana lamunan mimpi dan harapku.

Comments

Popular posts from this blog

Lembaran makna dalam Kimi No Nawa

Interwined

Bias Ombak