Pesanku di penghujung tahun 2017

-Aku kepadamu adalah seorang dengan orang lain yang bukan siapa-siapa. Jika aku peduli kepadamu, itu semata-mata karena aku tidak tahu tentang bagaimana cara mengatasi perasaan. Setidaknya aku mampu menahannya dengan cukup mendoakan, aku menahannya untuk tidak lebih dari itu.-
#untuk setiap orang yang diam-diam mendoakan
Minggu terakhir di bulan Desember,
31-12-17
Terlalu banyak kisah yang tak terucap bahkan tak tertulis, untuk dapat ku ceritakan untukmu kelak. Tapi biarlah, biar pena ini mengalir, biar aku dapat merenungkan kisah-kisah yang telah lalu.
Biar aku tersadar, betapa rapuhnya diri ini, bahkan ketika semua mulai melangkah pergi, satu persatu warna itu berganti. Merah-orange, pertanda emosi dan amarah kian luruh, ketika kau tersadar kini kau tak lagi diambang batas belas terakhir. Kau hidup ditengah kehidupan yang ambigu, antara kisah kelam di masa lalu, misteri di masa depan, serta langkah aman dimasa sekarang.
Satu persatu mereka mengukir kisahnya masing-masing. Kau yang mengukir kisah di penghujung Jawa Timur, dia yang kian jauh di negeri kinanah dan kita yang masih statis di zona nyaman. Kita? aku ralat, mungkin hanya aku yang masih terjebak di zona nyaman, dan yang lainnya tidak.
Setelah kau ciptakan tembok dan jurang yang begitu tinggi dan dalam, kini dia pun ciptakan jarak yang terbentang luas, sementara aku terlunta tanpa sarana diruang hampa kedap suara.
Mungkin, adanya jarak membuat kita sadar. Seberapa jauh kita mengejar mimpi, seberapa keras kita berusaha, dan seberapa sering kita menyampaikannya lewat doa.

28-12-2017
8.30p.m.
@Gedung terpadu
Selamat! selamat atas keberhasilanmu, memang kau pantas mendapatkan dan meraih apa yang kau dapatkan. Setelah melalui proses panjang dan tempaan kuat di masa lampau. Aku sendiri tak tau harus berkata apa, karena pengalamanmu jauh melampaui batas rata-rata. Dan malam sakral itu menjadi saksi bisu atas perjuangan yang telah engkau lewati.
Amanahmu semakin berat, tau porsi kesehatan dan kemampuan fisikmu! Jangan jadikan kewajiban yang ada menyita hak dan keterbatasan kekuatanmu, kau manusia, perlu waktu istirahat yang cukup dan pola makan yang teratur agar tetap stabil dan sehat. Sudah, sudahi seduhan kopi dan makanan instant lainnya, sudahi juga kesedihanmu yang berlanjut di penghujung tahun. Tanggung jawabmu besar, bila kau jatuh ditengah jalan dengan keadaan fisik yang lemah bagaimana kau dapat mengejarnya? Iya, dia yang selama ini menjadi jawaban dari penantian dan perjalanan panjangmu. Aku doakan, kalian dapat bertemu disana, diatas aliran sungai Nil atau ditengah keindahan kota Alexandria, bahkan ketika kalian bertemu dan rindu itu tersampaikan, aku akan menjadi orang terpuas, dan puas menjadi pengamat diantara kisah-kisah yang ada.
Dan untuk dirinya, disana.
Aku tak pernah tau siapa dirimu sebenarnya, bagaimana agung dan anggunnya dirimu, hingga dapat membawa perubahan besar pada seseorang yang tertutup. Bahkan hingga detik ini, ku tuliskan tulisan ini, kau masih menjadi misteri bagiku, bahkan tak dapat ku terka dan ku tebak, yang aku tau hanyalah segelintir tentangmu. Bahwa kau benar-benar "berarti" baginya bahkan hingga detik ini mungkin, belum ada seorang pun  yang dapat menggantikan posisi pentingmu. Hahaha, tenang saja, jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku hanyalah orang baru, orang asing yang terus berusaha masuk kekehidupan orang yang begitu menyanjungmu, dan sepertinya itu mustahil bagiku, untuk mendengar langsung tentang kisahmu dari dirinya langsung dari dirinya.
Aku lebih suka cerita orisinil, langsung dari narasumber tanpa perlu bumbu tambahan dan majas disana sini. Bolehkah aku cerita sedikit? sedikit saja, tak akan menyita waktumu yang sangat berharga, aku janji.
Aku terkagum atas segala usaha dan proses yang telah ia lewati, ia dia yang begitu menyanjungmu dengan sangat. Aku terlarut dalam kisah lama nya, dan mungkin yang aku ketahui tentangnya tak lebih dari sekedar ingatan di masa lalu. Kau tau? aku sempat terkejut ketika semua batas-batas privasi yang ia sembunyikan mulai terurai satu demi satu.
Mei, 2017 bulan pertama aku mengenal dan di penghujung tahun 2017, aku mulai mengurai kisah -kisah yang ia sebut ranah privasi. Proses yang cukup lama malah, memang dia tergolong manusia yang amat tertutup dan kau patut bersyukur! dia setia, hahaha sesama goldar B saling memuji-,
Jangan, jangan yang berpikir yang tidak-tidak, tenang saja aku hanyalah adik tingkat yang tak berarti banyak untuk kehidupannya, tak seperti dirimu yang membawa perubahan yang begitu besar. Aku lanjutkan,- kehidupannya sangat syarat akan makna dan pelajaran, membawa kekaguman dan rasa segan bagi setiap orang-orang yang benar-benar mengenalnya secara utuh. Dan aku bersyukur, menjadi satu dari sekian ribu orang yang ia kenal dan sempat mendapat kesempatan mendengar salah satu ranah privasinya, langsung dari narasumbernya tanpa perlu paksaan.
Satu pesanku, mungkin kau perlu tau sedikit tentang keadaannya sekarang, terlebih kesehatan fisiknya yang kian berkurang baik, tak terbesit kah dalam benakmu untuk mengetahui keadaanya? yang aku tau hanyalah ada dalam satu hari di penghujung akhir tahun dimana ia tidak dapat memejamkan matanya, hanya karena rindu nya yang begitu mendalam kepadamu, iya kamu. kamu yang terbentang jarak jauh di belahan bumi sebelah sana. Sudah, aku sudahi kisah ini daripada kesedihannya berlanjut, mungkin dilain waktu aku akan menyapa mu lagi. :)
Aku tutup lembaran 2017, hari ini.
dan terimakasih untuk kalian yang telah menjadi bagian cerita di tahun 2017-ku
semoga kita dapat bertemu dilain kesempatan.
Au Revoir!

Comments

Popular posts from this blog

Lembaran makna dalam Kimi No Nawa

Interwined

Bias Ombak