Lembar Terakhir


Satu jam berlalu,
satu tahun berakhir
satu harapan baru kembali terbit
layaknya mentari yang terbit di ufuk timur
mungkin kemeriahan tak seperti dulu yang pernah terasa
tapi aku cukup bahagia,-
berbagi kisah kepada mereka yang mau mendengarkan cerita lama
cukup membuatku bernostalgia
dan cukup membuatku tergores luka lama
tapi apa daya?
semua telah berlalu dan terjadi
tak mungkin aku dapat mengulang kembali lembaran lama tersebut.
mungkin hanya tinggal mengenang
mengulang kembali bacaan lama
hingga aku terlarut dalam suka, dan tersadar jika kini aku tengah terhempas
kembali ke dasar palung laut terdalam, sendiri.
aku yang salah.
dan aku menyadarinya.
pantas mungkin ini terjadi
dan pantas mungkin itu yang kau lakukan dan kau pilih.
karena tak selamanya segala sesuatu berjalan sesuai dengan harapan dan keinginan ku.

namun harus ku akui, jika hujan itu dingin. Maka, dirimu kali ini lebih dingin dari hujan
mungkin selama ini hal itu yang ingin kau tunjukkan padaku.
bahwa tak selamanya matahari itu terbit, tak selamanya ia menyinari daratan luas, tak selamanya ia akan tenggelam dengan langit senja yang indah.
adakalanya kelabu menutupi dirinya yang dinanti.
adakalanya hujan turun dengan derasnya.
adakalanya ia tertutupi oleh awan berarak.
semua itu hanya untuk satu alasan tepat.
demi keseimbangan.
dan langkah yang kau ambil kali ini tentu demi keseimbangan kisah ini.
jadi biarlah ini terjadi
ada masa kita akan kembali ke peraduan.

kembali merindukan kisah lama, setelah semua mulai beranjak menjauh pergi
karena rindu itu diam
rindu itu ada dalam hening
biar ku sampaikan dalam bait-bait doa yang ku hantarkan kepada Yang Maha Kuasa
Sang Maha Pencipta, 
Yang Maha Mengetahui setiap kegundahan dan keraguan setiap hamba-Nya


Catatan Pertama untuk lembaran penutup kisah lama dalam rangka menyabut semangat baru

Comments

Popular posts from this blog

Lembaran makna dalam Kimi No Nawa

Bias Ombak

Interwined